Masjid Kapitan Keling

Masjid Kapitan Keling adalah sebuah masjid yang mempunyai sejarah yang kaya dan merupakan salah satu landmark terkenal di George Town, Pulau Pinang. Ia adalah masjid tertua dan terbesar di bandar ini, dan dibina pada abad ke-19 oleh pedagang Muslim India yang telah menetap di sini. Masjid ini mempunyai arsitektur yang unik yang mencerminkan pengaruh dari pelbagai budaya, termasuk Islam, Mughal, Moorish, dan Renaisans Rom.

Masjid ini juga memegang status sebagai salah satu tapak warisan dunia UNESCO yang memperkukuhkan kepentingannya dalam warisan sejarah tempatan. Ia terletak di kawasan Tamil Muslim yang dikenali sebagai Chulia, menambahkan keunikan dan kepelbagaian budaya di George Town.

Lokasi Masjid Kapitan Keling dan Cara Ke Sana

Lokasi Masjid Kapitan Keling dan Cara Ke Sana
Alamat Masjid Kapitan Keling dan Cara Ke Sana

Lokasi Masjid Kapitan Keling sangat strategik, berada di persimpangan antara Lebuh Buckingham dan Jalan Masjid Kapitan Keling, yang juga dikenal sebagai Jalan Harmoni karena dekat dengan berbagai tempat ibadah agama lain. Anda dapat mencapai masjid ini dengan berbagai sarana transportasi seperti bas Rapid Penang, teksi, atau beca.

Jika Anda berada di pusat George Town, Anda bahkan bisa mencapainya dengan berjalan kaki selama sekitar 15 menit atau menggunakan bas Rapid Penang 101, 103, 104, 201, 202, 203, 204, 206, 301, atau 302 dan turun di halte bas Lebuh Chulia.

Sejarah dan Kepentingan Masjid

Sejarah dan Kepentingan Masjid Kapitan Keling
Sejarah dan Kepentingan Masjid Kapitan Keling

Masjid Kapitan Keling dinamakan sempena Cauder Mohuddeen Merican, lebih dikenali sebagai Kapitan Keling, yang merupakan ketua masyarakat Muslim India pada awal abad ke-19. Kapitan Keling diberi sebidang tanah seluas 18 ekar oleh Leftenan Gabenor Pulau Pinang, Sir George Leigh pada tahun 1801 untuk membina masjid ini. Beliau, yang berasal dari Porto Novo, India Selatan, juga adalah seorang mandor kapal dan berperan sebagai wakil masyarakat India, serupa dengan peranan Kapitan Cina bagi masyarakat Cina.

Masjid ini merupakan institusi Muslim pertama yang dibangun di kawasan ini dan memainkan peranan penting dalam perkembangan komuniti Muslim di Pulau Pinang. Masjid ini juga menjadi pusat pendidikan agama dengan adanya madrasah yang beroperasi di dalam kawasannya. Seiring berjalannya waktu, masjid ini mengalami beberapa kali renovasi dan penyesuaian untuk menyesuaikan dengan kebutuhan serta gaya arsitektur masa kini.

Keunikan Arsitektur Masjid

Keunikan Arsitektur Masjid Kapitan Keling
Keunikan Arsitektur Masjid

Masjid Kapitan Keling memiliki desain yang sangat unik yang menggabungkan unsur-unsur arsitektur Islam, Mughal, Moorish, dan Renaisans Rom. Pada tahun 1916, arkitek Jerman Henry Alfred Neubronner merancang masjid ini dengan menambahkan kubah-kubah Mughal, menara-menara, dan minaret yang tinggi. Kemudian, pada tahun 1930, masjid ini mengalami perombakan dengan peningkatan tinggi dewan sembahyang utama, perbaikan sistem pengudaraan, dan peningkatan pencahayaan alami.

Dinding luar masjid dicat dengan warna kuning oker, sedangkan lantai dalamnya dihiasi dengan ubin marmer putih dan memiliki langit-langit tinggi. Ruangan di dalam masjid dibentuk oleh lorong-lorong yang dikelilingi oleh lengkungan-lengkungan berbentuk kuda yang dihiasi dengan plak-plak Raja Edward. Motif-motif geometri Arabesque menghiasi fasad bangunan dan juga ruangan dalam masjid. Mihrab asli masjid masih dipertahankan dan terletak dalam bentuk ruang rendah yang terukir di dalam dinding konkrit.

Tarikan Lain di Sekitar Masjid Kapitan Keling

Tarikan Lain di Sekitar Masjid Kapitan Keling
Tarikan Lain di Sekitar Masjid Kapitan Keling

Selain mengagumi warisan arsitektur Masjid, Anda juga dapat mengunjungi berbagai atraksi lain yang terletak dekat dengan masjid ini. Beberapa atraksi tersebut termasuk:

  1. Kuil Sri Mahamariamman: Kuil Hindu tertua di Pulau Pinang, dibangun pada tahun 1833, dengan arsitektur Dravidian yang indah.
  2. Kuan Yin Teng: Kuil Cina tertua di Pulau Pinang, didirikan pada tahun 1728 untuk memuja Dewi Kuan Yin, dewi belas kasihan.
  3. Gereja St. George: Gereja Anglikan tertua di Asia Tenggara, yang dibangun pada tahun 1818 dengan gaya Neoklasik Inggris.
  4. Little India: Kawasan perniagaan dan budaya masyarakat India di Georgetown yang menawarkan berbagai barang, makanan, dan hiburan India.
  5. Pinang Peranakan Mansion: Rumah warisan yang menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Peranakan di Pulau Pinang, dengan koleksi perabot, pakaian, perhiasan, dan barang antik.

Dengan mengunjungi atraksi-attraksi ini, Anda akan dapat merasakan keragaman budaya dan warisan sejarah yang kaya di Pulau Pinang.

Kesimpulan

Masjid Kapitan Keling adalah salah satu landmark yang tidak boleh Anda lewatkan jika ingin menjelajahi sejarah, budaya, dan arsitektur Pulau Pinang. Selain itu, masjid ini juga menjadi simbol harmoni antar berbagai agama dan etnis yang hidup bersama di sini. Cobalah manfaatkan kesempatan untuk mengunjungi masjid ini serta atraksi lain di sekitarnya agar Anda dapat menghayati warisan budaya yang kaya dan beragam di Pulau Pinang.

Maklumat Tambahan

Nama: Masjid Kapitan Keling
Alamat:: 14, Jln Buckingham, George Town, 10200 George Town, Pulau Pinang
Waktu Operasi:: Isnin - Ahad, 5:00 PG–10:00 PTG
Nombor Telefon:: 042614215
Link Google Maps:: Klik di sini untuk melihat peta lokasi

Leave a Comment